merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Melihat Karekter Seseorang Dari Cara Naik Gunung

Melihat Karekter Seseorang Dari Cara Naik Gunung
Mendaki gunung tidak hanya menjadi sebuah aktivitas menaiki gunung untuk bisa sampai ke puncak dan menikmati keindahannya. Ternyata, dibalik itu semua tersimpan banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Bahkan dari aktivitas ini pula, kita bisa melihat karakter seseorang. Jika di darat, seseorang bisa berpura, menutupi kelemahan ataupun kekurangannya. Namun, di gunung kita bisa melihat karakter mereka yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa karakter yang bisa kita lihat dari cara seseorang ketika mendaki.

1.        Leader atau pemimpin
Sosok ini juga selalu mucul di setiap pendakian. Sosok pemimpin ini terlihat dari bagaimana cara dia mengambil keputusan dan cepat tanggap dalam segala kondisi, bahkan kondisi darurat sekalipun. Sosok ini juga terkesan melindungi para anggota yang lain. Misalnya, kita tersesat, maka sosok pemimpin ini akan segera mencari solusi. Memberikan pengarahan tanpa menunjukkan kekhawatiran di depan anggota. Jadi para anggota tidak tahu bahwa saat itu mereka sedang tersesat. Sosok pemimpin ini layaknya kipas angin yang memberi kesejukan di pendakian 

2.        Peduli
Sosok ini selalu ada di acara mendaki. Dia adalah orang yang tulus, yang ketika melihat yag lain butuh bantuan, dia akan segera menawarkan tanpa harus diminta. Bahkan sosok ini bisa dikatakan pahlawan dadakan. Karena rasa empatinya yang peka dia akan selalu bersedia berkorban demi orang lain. Dan ketika memberikan pertolongan, dia tidak akan pandang bulu, siapa pun yang membutuhkan bantuannya, akan ia tolong, meskipun orang itu adalah orang yang baru dikenal. Karena prinsipnya, ia hanya menolong.

3.        Mandiri
Seseorang yang mandiri akan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang mandiri. Artinya mampu mengandalkan dirinya. Namun mandiri disini berbeda dengan egois. Dimana egois itu tidak peduli dengan yang lain, sosok mandiri ini akan berjuang dengan dirinya untuk tetap bertahan. Misalkan seseorang yang tiba-tiba mengalami sakit, atau terluka di jalan. Dia akan berusaha sekuat tenaga dan semampunya. Namun, mandiri tetap bukan berarti dia tidak butuh orang lain. Hanya sosok mandiri ini tahu kapasitas untuk memaksimalkan potensi atau kekuatan yang ada di dalam dirinya.

4.        Manja
Kita bisa melihat seseorang itu manja atau tidak dari cara dia mendaki. Orang-orang yang memiliki karakter ini biasanya cenderung hiperbolis atau melebih-lebihkan. Dan sesuatu yang dilebih-lebihkan itu biasanya hal yang negatif. Misalkan saja capek. Namanya mendaki sudah pasti capek. Dan itu dirasakan oleh semua orang. Perbedaannya hanya cara mereka menunjukkan. Dan orang dengan karakter ini akan menunjukkan hal yang nampak melebih-lebihkan. Jadi jika dia baru berjalan 1m, seolah-olah ia telah berjalan sampai puncak nonstop. Pokoknya, segala hal yang keluar dari ucapannya, semua bersifat melebih-lebihkan (atau bahasa kerenya lebay).


5.        Pesimis
Karakter ini pun bisa dilihat ketika seseorang sedang mendaki. Orang yang pesimis cenderung memiliki kebiasaan mengeluh. Keluhan itu bisa bermacam-macam, dan hal ini terjadi tanpa disadari oleh orang tersebut. Kata-kata yang terucap mengalir begitu saja. Sebagai contoh, seseorang mengatakan “capek”. Simple dan sepele, tapi itu menunjukkan karakter. Atau “kapan sampai, kenapa lama sekali?”. Hal-hal demikian sebenarnya dirasakan semua orang, hanya bedanya, karakter ini akan menunjukkannya, entah itu dengan sikap ataupun perkataan. 


6.        Egois
Sama halnya, karakter ini pun sangat bisa dilihat ketika seseorang mendaki gunung. Biasanya karakter ini adalah seseorang yang tidak mempedulikan rekannya. Hal ini bisa ditunjukkan, misalkan ketika membawa peralatan yang sifatnya untuk kepentingan bersama. Orang dengan karakter ini cenderung menolak atau maksimal mencari keringanan atau bahkan mencari keuntungan untuk dirinya. Rasa empatinya kurang, dan tidak mau berkorban.

7.        Emosional
Pernah mendaki dengan seseorang yang pembawaannya marah-marah sepanjang jalan? Bahkan mungkin kata-kata kasarnya keluar. Hal simple saja, ketika ada sebuah batu atau bahkan ranting pohon yang menghalangi jalan, maka dengan segera kata-kata emosinya akan keluar. Belum lagi, jika ia menjadi sosok yang emosional pula terhadap teman-temannya. Berarti jelas, dia adalah orang yang memiliki jiwa emosional.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]