Orang bilang masa lalu yang buruk itu harus
dilupakan. Menurutku tidak demikian, bukan melupakan masa lalu tapi menerima
masa lalu. Karena melupakan akan lebih sulit dibandingkan menerima. Dan efek
jangka panjang dari melupakan juga tidak sebaik dari menerima masa lalu. Karena
sulit bahkan mungkin tidak bisa mensetting pikiran kita untuk tiba-tiba
melupakan sesuatu atau mendadak amnesia. Kecuali jika kita membenturkan kepala
kita sekeras mungkin ke tembok, hingga amnsesia. Dan itu sangat tidak
recomended.
Apa iya, ketika ada seseorang bertanya atau ada hal
yang mengingatkan dengan masa lalu, kemudian berkata “wah..saya lupa” atau “aku
amnesia”. Sebenarnya bukan lupa, tapi pura-pura, karena ada perbedaan di mulut
dan di hati. Dan rasa sakit yang ditimbulkan dari teringat akan hal yang selama
ini ingin dan telah terlupakan itu lebih sakit.
Kunci untuk berdamai dengan masa lalu itu
sebenarnya bukan melupakan tetapi menerima. Ketika kita sudah bisa menerima
masa lalu, maka hal apapun yang mengingatkan kita akan hal itu, tidak akan
membuat sakit yang teramat dalam. Kita akan tegar karena dengan menerima,
artinya kita telah berdamai dengan masa lalu.
Inilah salah satu penyebab orang-orang gagal move
on atau sekali pun bisa move on,
mereka tidak bisa 100%, karena hanya melupakan, masih ada sisa-sisa rasa yang
tertinggal dan akan muncul ketika teringat kembali. Lain halnya dengan
menerima, artinya tidak ada penolakan dalam dirinya, tidak ada pertarungan
dalam dirinya dan dia menerima itu menjadi bagian dari hidupnya, karena dia
tidak amnesia.
Menerima juga menjadi salah satu cara kita berdamai
dengan diri kita sendiri. Sedangkan melupakan seolah memaksakan pikiran untuk
lupa dan hati tidak merasa. Yang akhirnya, dengan melupakan hanya akan menjadi
bom waktu, ketika meledak lebih berbahaya. Dan ini juga akan menjadi bagian
dari pertentangan dengan diri kita sendiri.
Dengan menerima, kita mengajarkan dan melatih diri
untuk menggunakan pikiran dan perasaan, merelakan yang telah terjadi dan
berfikir lebih jauh ke depan. Karena pada dasarnya, kita hidup bukan untuk hari
kemarin, tetapi untuk hari ini dan hari-hari di masa depan. Jadi, jika kamu
ingin bahagia dengan hidupmu, belajarlah untuk menerima masa lalumu. Sebelum
kamu mampu menerima masa lalu orang lain, terimalah masa lalumu. Dengan begitu,
kamu pun akan mampu menerima masa lalu orang lain.
��
ReplyDelete