1. Wanita Adalah Makhluk Perasaan
Pernah mendengar seorang wanita berkata "perasaan kunci saya taruh di atas meja, tetapi tidak ada". Yah, wanita sering mengatakan kalimat "perasaan". Secara tidak langsung hal ini memang menunjukkan bahwa seorang wanita lebih mengedepankan perasaan dibandingkan dengan logika. Inilah perbedaan wanita dengan pria, jika pria lebih mengandalkan logika, maka wanita lebih mengandalkan perasaannya. Dari hal tersebut, dapat ditarik benang merah, bahwa wanita adalah makhluk perasaan dan ilmu psikologi sangat banyak membahas tentang perasaan. Maka sangat tepat jika seorang wanita seharusnya belajar dan lebih banyak tahu tentang ilmu perasaan. Dengan ilmu ini, perasaan yang dimiliki akan lebih peka. Bukan "peka" dalam artian tersinggung atau mudah tersentuh, tetapi peka disini akan lebih mudah tanggap. Karena seorang wanita memiliki tugas dan tanggungjawab yang besar. Tidak hanya dalam hal interaksi dengan orang lain. Tetapi sosok yang memiliki perasaan lemah lembut ini dapat menjadi salah satu tokoh pendamai dunia dengan kelembutan hatinya.
2. Wanita Adalah Sang Pendidik Generasi Penerus
3. Wanita Harus Bisa Bersikap
Wanita sebagai makhluk yang mengutamakan perasaan. Ada keuntungan namun ada juga bahaya yang bisa ditimbulkan dari perasaan ini. Salah menyikapi perasaan maka akan salah pula efek yang ditimbulkan. Itu sebabnya kebanyakan dari pasien yang mengalami gangguan kejiwaan atau bahkan penyakit alzheimer adalah wanita. Hal ini karena wanita terkadang salah menanggapi atau menyikapi apapun yang dialaminya. Wanita lebih rentan untuk mengalami depresi, stress, dan gangguan mental. Karena sedikit-sedikit wanita mengikutsertakan perasaannya. Untuk itulah seorang wanita butuh ilmu psikologi agar hidupnya dan perasaannya lebih tertata. Tidak mudah depresi atau stress hanya karena sebuah tekanan keadaan. Misalnya putus cinta, masalah kerjaan atau bahkan masalah dengan aggota keluarga
No comments:
Post a Comment