merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Cinta bukan setangkai bunga dan sebatang coklat

Cinta bukan setangkai bunga dan sebatang coklat

Sebuah renungan bagi pasangan yang mulai merasa jenuh dengan hubungannya. Mungkin cerita ini bisa merubah pemikiranmu tentang “cinta” dan cara “mencinta”. Let’s begin..
Tak terasa hubungan ini sudah terjalin selma 5 tahun lamanya, 2 tahun perkenalan, 3 tahun menjalani hubungan pernikahan. Orang bilang angka 5 adalah periode cukup rawan dalam sebuah pernikahan. Banyak orang tak mampu mempertahankan angka hubungan ini. Itu juga yang saat ini membayangi pikiranku. Entah mengapa aku merasa dia telah berubah banyak, tidak seperti dulu saat kami menjalani masa-masa perkenalan. Aku merasa dia saat ini tidak perhatian, tidak romantis. Mungkin aku jenuh.
Berhari-hari aku mendiamkannya, sejenak menenangkan hati dan pikiran untuk memutuskan apa yang harus aku lakukan. Terlintas di benakku untuk mengakhiri semua ini dan kembali pada kehidupanku sebelumnya. Kehidupanku sebelum aku bertemu dengannya. Ada kebimbangan, antara iya atau tidak. Jujur jika ditanya sayang, masih sayang. Namun, hubungan ini terasa membosankan dan menjenuhkan untuk dijalani.
Waktu terus berjalan, hari mendekati pagi. Hati ini berniat untuk mengatakan kepadanya bahwa aku sudah tak sanggup lagi menjalani hubungan ini dan berniat untuk mengakhiri hubungan ini. Akan kukatakan nanti siang. Aku pun berusaha mencari dan merangkai kata yang pas agar tidak menyakitinya. Seperti biasa, aku mengambil buku catatan untuk mencorat-coret. Kubuka lembaran demi lembaran, tanpa sengaja aku menemukan tulisan-tulisan yang sekilas nampak tidak penting. Tulisan usang yang entah kapan itu ditulis, nampak sederhana karena hanya ditulis dengan pensil.

Tak terasa aku bisa tertawa hanya sekedar melihat dan membaca apa yang ada di lembaran-lembaran itu. Memoriku kembali memutar ingatan masa lampau, dimana tulisan itu dibuat, dan kapan tulisan itu ada. Masih ingat kala itu, dia mencoba membuatku tertawa dengan sebuah permainan yang ia gambar buat sendiri. Dan ia pun berhasil membuatku tertawa.
Aku pun kembali teringat banyak hal, dia adalah orang yang mampu menerimaku apa adanya, segala kekuranganku ia terima dan selalu membawaku ke arah yang lebih baik. Aku adalah orang yang mudah lupa. Lupa menaruh barang, lupa membawa kunci rumah. Dia selalu melompat pagar rumah untuk bisa membukakan pintu rumah. Aku adalah orang yang malas berada lama-lama di depan komputer, dia akan menggantikan dengan mengerjakan semua tugasku di depan komputer. Saat datang bulan tiba, meskipun ia lelah pulang kerja, dia akan memijat kakiku sampai aku tertidur. Aku adalah orang yang tidak tahu arah, mana timur, barat dan selatan. Dia seperti kompas buatku, selalu menunjukkan arah untuk bisa ke suatu tempat atau bahkan arah pulang. 
Sederhana, memang cukup sederhana. Sesederhana itu aku mencintainya dan dia mencintaiku. Bahkan setiap kali pulang kerja, dia selalu membagikan cerita lucu-lucu untuk sekedar membuatku tertawa. Dia takut, terlalu lama di rumah aku menjadi gila. Dan meskipun dia jarang bersikap romantis (memberi bunga, coklat atau boneka), tetapi dia tidak pernah menyakitiku. Dia selalu menjaga hatinya untukku, dan aku sangat tahu akan hal itu.
Alasan itu sangat kuat dan cukup untuk membuatku berubah. Cinta itu bukan tentang setangkai mawar, sebatang coklat dan sesesar boneka yang paling besar. Tapi lebih dari itu, dia mampu berpikir jauh dari apa yang kita duga. Dia memikirkan kita lebih detail dibandingkan dia memikirkan dirinya. Pengorbanan yang selalu ia berikan untuk membuat kita bahagia. Dia tidak akan membelikan coklat hanya untuk membahagiakan kita, tetapi disisi lain dia tidak makan. Ada hal yang lebih penting, dia akan memilih makan agar dia tidak sakit, karena jika dia sakit, dia takkan bisa menjaga dan melindungi kita. Dan mungkin ada banyak hal yang kita tidak pernah tahu tentangnya. Hal-hal yang justru lebih romantis dibanding mawar dan coklat.

Didedikasikan untuk suamiku..
Terimakasih untukmu yang mampu menjadi segalanya untukku. Menjadi ayah, kakak, sahabat dan suami tercinta..

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]