Gunung lawu adalah gunung yang
terletak diantara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung dengan ketinggian 3265
MDPL (Meter Di atas Permukaan Laut). Gunung ini menjadi salah satu gunung
tertinggi di Jawa Tengah. Untuk bisa sampai ke puncak gunung Lawu ada beberapa cara, bisa menggunakan jalur Cemoro Sewu, bisa juga menggunakan jalur Cemoro Kandang. Berikut ini sebuah gambaran dari gunung lawu melalui jalur Cemoro Sewu.
1.
Medan
Untuk orang-orang pernah mendaki sebelumnya,
trak atau medan dari gunung lawu termasuk dalam kategori yang mudah. Karena
jalan-jalan disini cukup membantu dan tidak terlalu ekstrem, sehingga tidak
membuat stress. Medan yang harus dilalui di awal dari pintu gerbang adalah
bebatuan kecil yang tersusun rapi. Kemudian tanah menanjak, namun tidak terlalu
ekstrem. Selanjutnya adalah bebatuan yang cukup besar namun tertata cukup rapi
dan sangat membantu pendaki.
Yang paling disenangi oleh para pendaki adalah
trak yang dibuat seperti tangga di taman, karena diantara bebatuan yang
tersusun seperti tangga, ada sebuah besi yang bisa digunakan sebagai bantuan
untuk naik. Ini sangat-sangat membantu para pendaki untuk bisa naik. Terlebih
posisinya yang berada di pertengahan perjalanan menuju puncak. Disini biasanya
para pendaki sudah mulai kekurangan tenaga dan kehadiran besi ini memiliki
peranan cukup penting bagi para pendaki. Dan sampai saat ini saya tidak tahu
siapa yang dengan suka hati memasang pagar besi itu.
2.
Pos
Gunung lawu
terdiri dari beberapa pos, yaitu pos bayangan (sebutan
untuk pos, sebelum pos 1). Sebuah bangunan seperti rumah dengan pagar tebuat dari kayu. Uniknya, rumah
ini berwarna-warni. Rumah yang dibangun oleh penduduk untuk menyimpan hasil
pertanian atau bahkan untuk menyimpan kayu. Di tempat ini kita bisa istirahat
sejenak sebelum melanjutkan pendakian ke pos 1.
Pos 1, ditandai dengan adanya bangunan yang berpagar susunan
batu dan bertuliskan “pos 1” di salah satu tiang. Secara
desain, bangunan pos 1, 2 dan 3 terlihat tidak jauh berbeda. Pada salah satu
sisi bangunan tersebut juga terdapat keterangan yang menunjukkan pos tersebut. Disini kita pun bias sejenak beristirahat, berteduh sambil menikmati pemandangan sekitar.
Di
pos 3 dapat menjadi tempat ideal untuk menyantap makan siang. Istirahat sambil
mengisi energi sebelum melanjutkan ke pos berikutnya.
Ada
yang berbeda dengan pos 4 dan selanjutnya. Jika pos-pos sebelumnya ditandai
dengan bangunan, pos ini hanya memiliki tanda yang terpasang pada salah satu
pohon. Disini, kita sudah bisa merasakan perbedaan yang cukup signifikan dengan
alam di bawah. Karena jika kita beruntung, kita sudah bisa melihat awan berada
tepat di bawah kita. Disini juga sudah mulai terlihat batu kapur dan
tanaman-tanaman khas gunung.
3.
Sendang dan sabana
Melanjutkan perjalanan, tidak ada keterangan pos
5, namun disini ada sebuah tanah yang sangat lapang, kita bisa istirahat
sejenak. Area ini cocok untuk melakukan ibadah, seperti sholat. Pemandangan di
area ini pun sudah bagus.
Melanjutkan perjalanan, kita akan menemukan
“sendang”, sebuah bangunan, ada sumber mata air. Entah dikeramatkan atau tidak,
namun bangunan itu seolah memiiki nilai tersendiri.
4.
Warung Makan
Yang paling unik di gunung lawu adalah “warung
makan mbok yem”. Ini yang mungkin tidak bisa kita temukan di gunung-gunung
lain. Menikmati suasana makan di ketinggian ribuan meter. Disini kita bisa
makan minum secar normal seperti di bawah, ada nasi telur, pecel, minuman
kemasan juga tersedia. Inilah nikmatnya mendaki ke gunung lawu.
Selain itu, disini kita bisa menginap secara gratis,
bisa menghemat biaya sewa tenda atau mengurangi beban membawa tenda. Bahkan
disini kita masih bisa menikmati cahaya lampu sampai sekitar pukul 21.00 WIB.
Namun, harap berhati-hati dengan makanan yang dibawa, karena jika kalian lupa
menyimpan makanan, tikus akan mengambilnya. Dan jangan heran kalau tikus-tikus
berkeliaran di sekitar kepala atau kaki. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan
sleeping bag (SB).
5.
Rumah botol
Ada satu hal unik lagi di lawu, yaitu rumah
botol. Rumah ini memang didesain dari botol-botol bekas. Dengan kreatifitas,
botol-botol bekas ini pun menjadi nilai seni tersendiri, ada yang dibuat
sebagai dinding, benteng, senjata dan lain-lain, benar-benar unik. Jarak rumah
botol ini cukup dekat dari warung makan mbok yem, jadi sayang jika tidak
menyempatkan mampir sejenak untuk melihat kreasi para anggun (anak gunung).
6.
Puncak
Jarak puncak dengan warung makan mbok yem juga
tidak terlalu jauh. Namun, medan disini sangat berbeda dengan medan-medan
sebelumnya. Disini perjalanan sudah cukup menantang dengan medan kemiringan
cukup terjal dan banyak terdiri dari bebatuan. Idealnya naik saat pagi buta,
untuk mengurangi stress dengan medan. Namun, bagi orang-orang yang sudah
terbiasa mendaki, medan ini seperti permulaan.
Puncak lawu sangat unik. Ada sebuah tugu sebagai
penanda bahwa kita telah sampai di puncak, bahkan ada lagi keunikannya. Disana
ada sebuah bangunan, yang terluliskan nama merk sebuah “buku tulis”.
No comments:
Post a Comment