merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Hal-Hal Ini Mungkin Kamu Rasakan Saat Naik Gunung Part 2

Hal-Hal Ini Mungkin Kamu Rasakan Saat Naik Gunung Part 2


Melanjutkan kisahku kemarin, ini adalah perasan yang saya alami ketika mendaki gunung, mungkin ada yang merasakan hal yang sama, mungkin juga berbeda. Inilah perasaanku:
1.        Semangat
 Ini sering sekali saya alami. Selalu ada semangat ketika tekad mulai goyah. Melihat teman-teman yang masih mau berjuang, rasa ingin menyerah pun terpatahkan, berubah menjadi sebuah semangat. Sama dengan perjalan hidup mengejar apa yang kita inginkan. Jika saat ini kita berhenti, maka perjuangan yang sudah kita lewati sejauh ini akan sia-sia. Itulah makna naik gunung, kalau kita berhenti di tengah jalan, perjuangan melewati medan yang berat dan jauh, hanya akan berakhir sia-sia. Istilahnya berjuanglah selama dirimu masih sanggup untuk berjuang. Seperti impian yang harus selalu diperjuangkan.
2.        Menyerah
Terkadang medan yang berat membuat tekad seseorang terpatahkan, hingga muncul rasa ingin berhenti dan kembali ke langkah awal. Bahkan tidak ingin melanjutkan perjalanan. Rasa itu wajar, entah karena medan yang berat hingga akhirnya kita stress atau karena capek. Sebaiknya abaikan perasaan tersebut, karena itu hanya seperti angin lalu, yang akan berlalu ketika kita tepat berjalan. Jika lelah, istirahatlah sejenak dan mulai lagi.
3.        Ketagihan
Ini yang dari dahulu saya belum mengetahui penyebabnya, ketagihan. Entah kenapa ketika turun gunung, rasa yang ada hanya ingin naik lagi, lagi dan lagi. Padahal saya tahu, bahwa diperjalanan berat, bahkan sempat dalam hati tidak ingin naik lagi. Tapi begitu turun, rasa itu hilang, justru berubah menjadi rasa ingin menikmati proses perjalanan sampai ke puncak.
4.        Pegendalian diri
Ada beberapa orang yang berfikir, naik gunung adalah ajang dimana kita bisa menaklukan sebuah puncak. Ketika sampai puncak, mereka merasa puas dan merasa “aku”. Tapi bagi saya tidaklah demikian, terkadang perasaan “aku” justru bisa membuat diri menjadi sosok yang sombong, meskipun tidak semua. Naik gunung bukan hanya sekedar untuk bisa sampai ke puncak. Tapi ada banyak hal yang lebih berharga dari proses itu.
Pengendalian diri. Intinya disini, dimana kita bisa mengendalikan diri kita sendiri, memahami diri kita sendiri. Ada saatnya kita terpacu, tapi bukan berarti tidak peduli pada diri kita sendiri. Seperti halnya ketika lelah, itu tandanya kita harus istirahat. Ada banyak hal pengedalian yang kita pelajari ketika naik gunung, emosi, adrenalin, ketakutan, keberanian, dan banyak rasa lainnya.
Jangan bertujuan menaklukan puncak, karena dengan tujuan ini, ketika Anda diminta naik gunung yang sama, mungkin Anda akan lebih banyak menolak. Karena merasa pernah menaklukannya. Jadi, perbaiki niat sebelum Anda naik gunung. Lebih baik lagi niat itu untuk mensyukuri salah satu ciptaan_Nya. 

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]