merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

I’m SuperMom

I’m SuperMom
Menjadi ibu adalah anugerah yang indah dalam sebuah hidup. Bahkan tidak jarang kesempurnaan seorang wanita diukur ketika seorang wanita pernah merasakan melahirkan dan menjadi seorang ibu. Tetapi menjadi seorang ibu tidaklah hanya sebatas itu, lebih dari itu seorang ibu akan menjadi seorang superhero untuk anaknya kelak. Lalu, gimana sih seharusnya seorang wanita menjadi super mom untuk anaknya?

1.     Super Mom is Smart
Pernah saya baca sebuah penelitian yang mengatakan bahwa seorang ibu akan menurunkan kepintarannya kepada sang anak, sedangkan sang ayah akan menurunkan bakatnya kepada sang anak. Entah benar atau tidak, tetapi namanya anak tentu tidak akan jauh berbeda dari orang tuanya. Kalau dibilang ibu yang pintar bisa menciptakan anak pintar, itu wajar.
Karena ibu yang pintar tahu banyak hal, wawasan yang luas akan diberikan kepada sang anak, terlebih intensitas anatara ibu dan anak yang tinggi, tentu akan banyak memberikan dampak positif bagi sang anak. Oleh karena itu mom, sesibuk apapun Anda, setua apapun Anda jangan lupa dan jangan malu untuk selalu terus belajar dan jadi pintar, supaya kamu bisa memberikan apa yang kamu miliki untuk buah hati kalian.  Warisan yang berharga bukanlah harta yang melimpah, tetapi ilmu yang bermanfaat.

2.     Super Mom Itu Harus “Peka”
Mau jadi super mom untuk sang anak? Jadilah seorang ibu yang peka. Banyak orang tua yang tidak tahu apa yang dibutuhkan sang anak dan apa yang terbaik untuk sang buah hati. Masih banyak orang tua yang tidak tahu apa yang sedang dirasakan oleh sang anak, kapan dia butuh motivasi, kapan dia butuh nasehat dan kapan dia butuh pujian. Terkadang orang tua membuat standar seenak hati mereka tanpa melihat kondisi sang anak. Seorang ibu, dengan kelembutan hatinya, harunya bisa menjadi sandaran sekaligus pelukan terhangat untuk sang anak.
Ketika sang anak dengan masalahnya, seorang ibu harus memerankan peranannya menjadi super mom yang tahu harus bagaimana membuat sang anak mampu menghadapi masalahnya. Jangan sampai anak sembunyi dari orangtua, terutama ibu. Apalagi sampai anak tidak percaya pada ibunya. Jadilah seorang ibu yang peka dan tahu apa yang harus dilakukan untuk menjadikan anak lebih baik dan lebih nyaman.

3.     Tegas Bukan Pemarah
Tabiat seorang ibu adalah 1 mulut dengan 1000 kata alias cerewet, terkadang cerewet ini diungkapkan dengan nada yang tinggi. Memang wanita suka bicara. Namun, ketika Anda menghadapi anak Anda, terlebih saat dia melakukan kesalahan. Anda harus menjadi orang yang bijak. Jadilah sosok yang tegas, bukan pemarah. Telebih untuk mengatakan hal yang tidak boleh dilakukan, seorang ibu biasanya menyampaikan dengan bahasa yang penuh amarah, akhirnya anak menganggap ibunya pemarah.
Marah dengan tegas itu beda. saat anak Anda melakukan kesalahan, Anda bisa menjadi sosok yang tegas dengan mengatakan bahwa Anda tidak menyukai apa yang dia lakukan, dengan memberikan alasan. Kemudian jika memang ada peraturan, dimana itu ada sebuah hukuman, maka Anda harus melakukan itu agar anak mengerti konsekuensi atau resiko dari apa yang dia lakukan. Anda tidak perlu buang-buang energi untuk teriak-teriak mengatakan dia salah dan bla-bla... Bila dinilai, kemarahan itu hanya berisi 10% informasi dan 90% sampah. Selain itu, dengan memarahi anak juga akan menimbulkan dampa negatid bagi perkembangan psikologis sang anak.

4.     Api dan Air
Ada kalanya seorang ibu menjadi api yang membara. Api ini adalah pembakar. Sorang ibu harus bisa membakar semangat sang anak, untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat. Namun, ada kalanya ia juga menjadi air yang memberi ketenangan bagi sang anak. Ada kalanya kita men-down kan dan meng-up sang anak. Karena bahasa kalbu sang ibu yang lebih baik dibandingkan sang ayah, biasanya mereka akan datang kepada ibu saat mereka butuh api maupun air. Jangan sampai Anda membuat anak semakin jatuh saat ia sudah terjatuh.

2 comments:

Bottom Ad [Post Page]