Menjadi
ibu adalah anugerah yang indah dalam sebuah hidup. Bahkan tidak jarang
kesempurnaan seorang wanita diukur ketika seorang wanita pernah merasakan
melahirkan dan menjadi seorang ibu. Tetapi menjadi seorang ibu tidaklah hanya
sebatas itu, lebih dari itu seorang ibu akan menjadi seorang superhero untuk
anaknya kelak. Lalu, gimana sih seharusnya seorang wanita menjadi super mom
untuk anaknya?
1. Super Mom is Smart
Pernah saya baca
sebuah penelitian yang mengatakan bahwa seorang ibu akan menurunkan
kepintarannya kepada sang anak, sedangkan sang ayah akan menurunkan bakatnya
kepada sang anak. Entah benar atau tidak, tetapi namanya anak tentu tidak akan
jauh berbeda dari orang tuanya. Kalau dibilang ibu yang pintar bisa menciptakan
anak pintar, itu wajar.
Karena ibu yang
pintar tahu banyak hal, wawasan yang luas akan diberikan kepada sang anak,
terlebih intensitas anatara ibu dan anak yang tinggi, tentu akan banyak
memberikan dampak positif bagi sang anak. Oleh karena itu mom, sesibuk apapun
Anda, setua apapun Anda jangan lupa dan jangan malu untuk selalu terus belajar
dan jadi pintar, supaya kamu bisa memberikan apa yang kamu miliki untuk buah
hati kalian. Warisan yang berharga
bukanlah harta yang melimpah, tetapi ilmu yang bermanfaat.
2. Super Mom Itu Harus “Peka”
Mau jadi super mom
untuk sang anak? Jadilah seorang ibu yang peka. Banyak orang tua yang tidak
tahu apa yang dibutuhkan sang anak dan apa yang terbaik untuk sang buah hati. Masih
banyak orang tua yang tidak tahu apa yang sedang dirasakan oleh sang anak,
kapan dia butuh motivasi, kapan dia butuh nasehat dan kapan dia butuh pujian. Terkadang
orang tua membuat standar seenak hati mereka tanpa melihat kondisi sang anak. Seorang
ibu, dengan kelembutan hatinya, harunya bisa menjadi sandaran sekaligus pelukan
terhangat untuk sang anak.
Ketika sang anak
dengan masalahnya, seorang ibu harus memerankan peranannya menjadi super mom
yang tahu harus bagaimana membuat sang anak mampu menghadapi masalahnya. Jangan
sampai anak sembunyi dari orangtua, terutama ibu. Apalagi sampai anak tidak
percaya pada ibunya. Jadilah seorang ibu yang peka dan tahu apa yang harus
dilakukan untuk menjadikan anak lebih baik dan lebih nyaman.
3. Tegas Bukan Pemarah
Tabiat seorang ibu
adalah 1 mulut dengan 1000 kata alias cerewet, terkadang cerewet ini
diungkapkan dengan nada yang tinggi. Memang wanita suka bicara. Namun, ketika
Anda menghadapi anak Anda, terlebih saat dia melakukan kesalahan. Anda harus
menjadi orang yang bijak. Jadilah sosok yang tegas, bukan pemarah. Telebih untuk
mengatakan hal yang tidak boleh dilakukan, seorang ibu biasanya menyampaikan
dengan bahasa yang penuh amarah, akhirnya anak menganggap ibunya pemarah.
Marah dengan tegas
itu beda. saat anak Anda melakukan kesalahan, Anda bisa menjadi sosok yang
tegas dengan mengatakan bahwa Anda tidak menyukai apa yang dia lakukan, dengan
memberikan alasan. Kemudian jika memang ada peraturan, dimana itu ada sebuah
hukuman, maka Anda harus melakukan itu agar anak mengerti konsekuensi atau
resiko dari apa yang dia lakukan. Anda tidak perlu buang-buang energi untuk
teriak-teriak mengatakan dia salah dan bla-bla... Bila dinilai, kemarahan itu
hanya berisi 10% informasi dan 90% sampah. Selain itu, dengan memarahi anak
juga akan menimbulkan dampa negatid bagi perkembangan psikologis sang anak.
4. Api dan Air
Ada kalanya seorang ibu menjadi
api yang membara. Api ini adalah pembakar. Sorang ibu harus bisa membakar
semangat sang anak, untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat. Namun, ada kalanya
ia juga menjadi air yang memberi ketenangan bagi sang anak. Ada kalanya kita
men-down kan dan meng-up sang anak. Karena bahasa kalbu sang ibu yang lebih
baik dibandingkan sang ayah, biasanya mereka akan datang kepada ibu saat mereka
butuh api maupun air. Jangan sampai Anda membuat anak semakin jatuh saat ia
sudah terjatuh.
makasih ya bund, semoga saya bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak
ReplyDeleteBravo supermom🤩
ReplyDelete