merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Kamu Harus Merantau

Kamu Harus Merantau

Merantau, sebuah kata yang bisa digambarkan dengan cara pergi ke daerah, kota atau bahkan negara lain dan kemudian tinggal beberapa saat di sana dan berusaha untuk bertahan hidup. Ada banyak alasan seseorang merantau, bisa karena kerja, kuliah atau bahkan alasan lainnya. Menurut saya, dari hasil pengamatan terhadap diri saya dan beberapa teman, ternyata merantau bisa merubah fisik dan mental seseorang, berikut ini beberapa perubahan yang terjadi ketika seseorang merantau. 
1.        Perubahan fisik
Diantara banyaknya perubahan, biasanya di awal-awal masa seseorang merantau, dia akan mengalami perubahan fisik yang cukup signifikan. Ada yang tiba-tiba sering sakit, badan menjadi kurus, kulit menjadi kusam, hitam atau bahkan sebaliknya, tubuh yang gemuk , putih. Biasanyan yang terjadi pada kalangan mahasiswa, adalah kategori pertama, yaitu tubuh kurus, mungkin warna kulit berubah, karena mahasiswa biasanya tidak begitu peduli dengan waktu makan, terlebih aktivitas mereka.
Sedangkan orang yang bertubuh subur, biasanya terjadi pada kalangan pekerja, karena aktivitas yang monoton, terlebih ketika lama dengan posisi duduk, biasanya akan terjadi tumpukan lemak, terutama di daerah perut. Akan tetapi, hal ini menjadi tidak berlaku ketika seseorang bekerja di bawah tekanan dan tuntutan tinggi, mungkin nasibnya akan sama dengan mahasiswa.
Hal ini memang tidak terjadi pada semua orang, karena penerimaan fisik setiap orang berbeda, namun pada umumnya, hal inilah yang terjadi.

2.        Sosialisasi
Satu hal yang ini juga sangat terasa, ketika seseorang merantau. Merantau menyadarkan bahwa bersosialisasi itu penting, baik itu bagi mahasiswa ataupun pekerja, karena tanpa sosialisasi hidup kita akan hampa dan hambar, gak berasa. Dulu waktu di rumah, belum terasa karena masih ada keluarga.
Tapi ketika merantau, kita benar-benar dituntut untuk bisa bersosialisasi. Banyak hal, baik itu dalam perkuliahan atau pekerjaan yang menuntut kita untuk bekerja sama dengan orang lain. Jika kita tidak bisa bersosialisasi, hal ini akan terasa lebih sulit dan mungkin kita tidak akan bertahan lebih lama. Karena terkadang orang lain bisa menjadi sebuah alasan mengapa kita tetap tinggal di tempat itu.

3.        Mandiri
Seseorang banyak yang berhasil menjadi sosok mandiri karena merantau. Saya pernah memiliki sahabat, dia selama 19 tahun belum pernah merasakan yang namanya mencuci baju, bahkan awal kuliah pun dia selalu me-loundry pakaiannya. Hingga pada suatu ketika dia ingin belajar mencuci dan akhirnya dia bisa mencuci pakaian sendiri. Tidak hanya itu, banyak hal yang menuntut kemandirian saat kita merantau. Istilahnya tidak ada yang bisa kita andalkan selain diri kita (kecuali Tuhan).
Merantau mengajarkan kita untuk menjadi sosok yang mandiri namun tetap membutuhkan bantuan orang lain. Bedanya adalah prosentasenya, artinya kita tidak menggantungkan keseluruhan kepada orang lain. Dan bisanya akan melahirkan sikap “selama aku masih mampu, aku akan melakukannya sendiri”.
Mandiri ini bersifat universal, tidak hanya perempuan, laki-laki juga demikian. Bahkan laki-laki yang merantau bisanya akan lebih paham bagaimana cara bersih-bersih, memasak, mencuci dan hal lainnya dibandingkan dengan mereka yang tidak merantau.

4.        Peka
Efek dari sosialisasi ketika merantau akan menghadirkan sifat yang peka. Kita akan menjadi orang yang lebih lembut hatinya. Sebagai contoh ketika sahabat kita sakit, atau tetangga kamar sakit, kita akan tersentuh dan tergerak hatinya untuk bertindak semampu kita menolongnya. Karena mereka adalah orang-orang terdekat kita secara fisik dibandingkan keluarga.
Selain itu, interaksi kita dengan mereka dibandingkan interaksi kita dengan keluarga tentu lebih sering dengan mereka. Bahkan bisa dikatakan mereka adalah keluarga kita di tempat kita merantau. Meskipun kita memeiliki latar belakang yang berbeda, namun hal itu akan menciptakan toleransi dalam diri kita. Belajar untuk bisa menghargai orang lain.

5.        Mental
Sosoerang yang merantau bisanya akan memiliki mental yang lebih kuat. Hal ini dikarenakan lingkungan yang lebih heterogen sehingga dia akan terbiasa dengan hal-hal yang bersifat sakit hati dan gangguan mental lainnya. Terbukti orang-orang yang merantau bisa lebih mudah beradaptasi dengan masalah. Ada kalanya menangis dan bersedih, namun ada kalanya juga untuk dia tidak mengeluh dan tetap tegar menghadapi keadaan. Selain itu, orang yang merantau akan terbiasa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, tanpa membawa peranan keluarga.

6.        Bersyukur
Satu hal lagi efek dari mandiri adalah seseorang akan lebih mudah untuk merasa bersyukur. Terutama ketika membandingkan antara merantau dengan tinggal di rumah. Terlebih jika suasana rumah yang harmonis, mungkin dulu ketika belum merantau merasa bahwa suasana rumah itu bisa, ternyata setelah merantau, rumah atau keluarga itu adalah tempat terbaik. Kita akan menghargai setiap pertemuan dengan orang-orang tercinta atau keluarga, menghargai jerih payahnya, merasa mencintai dan dicintai. Banyak hal yang pada akhirnya kita akan berkata “Terima kasih, karena merantau aku jadi tahu betapa berharganya masakan ibu, betapa berharganya uang ayah dan indahnya berada di tengah keluarga”.

1 comment:

  1. haha, bener sih dulu pas merantau semua kelakon, beda banget sama pas di rumah ngerem

    ReplyDelete

Bottom Ad [Post Page]