Penggunaan sarung tangan pada bayi
yang baru lahir, sebenernya perlu gak sih? Sebagai orang tua atau ibu baru,
terkadang kita masih bingung bagaimana cara merawat bayi yang benar. Salah
satunya adalah penggunaan sarung tangan. Sering kita lihat, bayi-bayi yang baru
lahir atau usia beberapa bulan masih menggunakan sarung tangan. Terkadang kita juga mungkin mendengar saran
dari orang-orang di sekitar kita tentang penggunaan sarung tangan. Ada yang
menyarankan menggunakan sarung tangan, namun ada pula yang menyarankan untuk
tidak menggunakan sarung tangan. Lalu, sebagai ibu, sebaiknya kita pilih yang
mana?
Sebelum memutuskan mana yang akan kita
pilih, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan sarung tangan atau fungsi dari sarung tangan itu sendiri. Sebenarnya
sarung tangan bayi ini muncul sudah sejak lama dan sampai sekarang
keberadaannya juga masih ada, terutama di took penjualan perlengkapan kebutuhan
bayi, dimana biasanya sarung tangan menjadi satu paket dengan kaos kaki.
Awalnya, penggunaan sarung tangan ini bertujuan untuk melindungi area wajah,
karena biasanya bayi sering menggaruk bagian wajah menggunakan tangan, tidak
jarang kulit wajah menjadi terluka karena goresan dari kuku bayi. Meskipun
telihat lembut, ternyata kuku bayi cukup tajam, sehingga tidak heran jika
terkena goresan kuku bisa menimbulkan luka sayatan.
Namun, sebenarnya tangan merupakan
bagian tubuh bayi yang perlu dilatih sensor motoriknya. Dengan menggunakan
sarung tangan, secara tidak langsung gerakan tangan bayi akan terganggu, karena
bayi tidak dapat bergerak bebas, artinya pergerakan tangan bayi hanya sebatas
dan seluas dari sarung tangan itu sendiri. Jadi, bisa dikatakan keberadaan
sarung tangan ini mengganggu untuk bayi belajar menggenggam dan lainnya. Belum
lagi, jika bayi yang sudah mulai aktif memasukkan jari ke dalam mulut, maka
akan terganggu dengan kain dari sarung tangan itu sendiri
Menurut saya, untuk memutuskan
menggunakan sarung tangan atau tidak, kita lihat tujuan dari penggunaan sarung
tangan. Jika tujuanya untuk melindungi wajah agar tidak terkena kuku bayi, maka
kita bisa memotong kuku bayi secara berkala, sehingga kuku bayi tidak berbahaya
bagi wajahnya. Sebaiknya, biarkan bayi bergerak bebas, bereksplorasi dan
mengasah saraf-saraf motoriknya atau jika ibu ragu, bisa ditanyakan kepada
dokter spesialis anak atau dokter yang berkompeten dalam bidangnya.
No comments:
Post a Comment