merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Kebutuhan Anak VS Presepsi Orang Tua

Kebutuhan Anak VS Presepsi Orang Tua
Sumber : IG/Parentalk
Sebagai seorang ibu yang baru melahirkan anak pertama, ternyata banyak hal-hal yang terkadang amat sangat berbeda antara apa yang saya pikirkan dengan realita, tentang apa yang dibutuhkan anak. Hingga akhirnya saya menemukan sebuah pembahasan yang mirip dengan apa yang saya alami sebagai orang tua yang terkadang memiliki presepsi sendiri.

Membeli Mainan VS Menjadi Teman

Sumber : pixabay.com
Awalnya saya pikir membelikan mainan yang banyak anak akan senang, ternyata tidak sesuai ekspektasi saya. Pernah suatu ketika saat sedang memandikan anak dalam bak mandi, saya pikir ketika saya membelikan mainan di air, dia akan senang. Akhirnya saat jalan-jalan ke sebuah pusat perbelanjaan, sengaja saya mencari bebek-bebek kecil sebagai teman mandi. Ketika waktu Mandi Tina, 1-2 kali anak masih menikmati bebeknya. Namun, lama-lama ia bosan juga, bebeknya dibiarkan berenang sendiri dan tidak ada ekspresi ketertarikan lagi. Justru sebaliknya, ketika saya berinisiatif menuangkan air dari gayung kayaknya air terjun, dia sangat bahagia. Dia berusaha menangkap air yang tidak bisa ia dapatkan, hal inilah yang selalu membuat ia tertawa, kemudian saya juga memercikan air di Bak mandi seperti ombak, ia pun mencoba mengikuti dan saat air percikan mengenai wajahnya, itu juga membuatnya tertawa terbahak-bahak. Lalu, ia pun bermain dengan gayung, pernah suatu ketika tidak ada gayung, akhirnya saya menggunakan tutup termos kecil, ternyata itu juga menarik untuknya bermain. Jadi terkadang saya berfikir bahwa membelikan mainan tidak selalu membuatnya bahagia, tetapi saat kita bisa  menjadi teman untuknya, itulah yang membuatnya bahagia.

Gadget VS Sharing

Sumber : pixabay.com
Satu hal lagi yang sering saya lihat, anak-anak sudah mulai diberikan gadget oleh orang tua dengan alasan agar anak bisa diam dan tidak mengaggu orang tuanya. Namun, sebenernya memberikan gadget pada anak-anak tanpa pengawasan bukanlah hal yang baik, karena anak-anak terlebih bayi atau balita masih belum mengerti fungsi dari gadget itu sendiri. Mereka hanya tertarik dengan layar gadget yang menyala dan melihat orang tuanya yang asik menggunakan benda tersebut. Gadget sendiri bisa memberikan dampak negatif, salah satunya adalah kesehatan mata. Oleh karena itu, sebagai orang tua bisa membiasakan diri untuk fokus ketika berbicara atau bermain dengan anak tanpa gangguan gadget, dengan demikian anak juga belajar untuk menghargai orang lain dan belajar untuk lebih fokus terhadap suatu hal.

Stroller VS Cinta Dan Kasih Sayang

Sumber : pixabay.com
Setiap orang tua tentu punya cara tersendiri dalam menunjukan rasa cinta dan kasih sayang terhadap anaknya. Ada yang membelikan mainan, perlengkapan bayi seperti gendongan atau stroller dan ada yang memberikan waktu serta perhatian kepada buah hati. Saya termasuk berada di kategori terakhir, saya memiliki alasan dan pertimbangan tersendiri dengan prinsip memberikan apa yang mereka butuhkan dan ketika itu sudah menjadi kebutuhan, maka berikan yang terbaik. Karena

Sekolah Terbaik VS Pendidikan Keluarga

Sumber : pixabay.com
Pendidikan bukan hanya mengenai tempat belajar atau sekolah untuk anak, tetapi pemdidikan dimulai dari keluarga. Peranan orang tua dan lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap anak. Sekolah mahal dengan predikat terbaik, fasilitas dan gedung yang bagus serta pengajar profesional tidak cukup untuk menjadikan anak yang baik dan bahagia. Bagaimanapun pendidikan juga investasi masa depan untuk anak dan tidak bisa hanya mengandalkan sekolah atau guru teteapi ada banyak hal yang justru tidak diajarkan di sekolah tetapi hadir dari lingkungan keluarga. Pendidikan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada anak agar mereka siap menghadapi masa depan. Oleh karena itu, sebagai orang tua perlu untuk menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik di dalam keluarga, karena anak adalah produk dari orang tua, seperti apa anak kita tentu tidak jauh berbeda dari apa yang kita ajarkan pada mereka.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]