merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Setiap Gunung Punya Cerita Mistis

Setiap Gunung Punya Cerita Mistis
pixabay.com/Anja

Akhir-akhir ini jumlah pendaki di setiap gunung di Indonesia mengalami peningkatan. Jika dahulu pendakian menjadi salah satu hobby yang jarang diminati, saat ini pendakian telah berubah menjadi aktivitas wisata minat khusus yang banyak diminati. Sehingga, kondisi gunung saat ini lebih ramai dibandingkan sebelumnya, terlebih saat akhir pekan atau hari libur. Gunung tidak hanya menawarkan keindahan alam yang mempesona. Dibalik kecantikanya, gunung punya cerita kelam. Ada beberapa pendaki yang mengalami kejadian aneh di gunung. Berikuit ini beberapa kejadian aneh yang pernah dialami pendaki di gunung:

1. Melihat atau Ketemu Makhluk Astral

 
pixabay.com/PublicDomainPictures
Peristiwa ini sering terjadi dan dialami oleh para pendaki yang melakukan perjalanan di malam hari. Biasanya setelah magrib, dimana suasana hutan yang rimbun dan gelap, ditambah dengan keterbatasan penglihatan dari pendaki itu sendiri. Selain itu, malam hari merupakan waktu dimana makhluk ini mulai beraktivitas. Sehingga tidak heran jika di waktu-waktu ini mereka mulai menampakkan diri. Namun, terkadang tidak semua pendaki dapat melihat penampakan mereka, tidak jarang dalam suatu rombongan hanya satu atau beberapa saja yang melihatnya, akan tetapi ada juga yang satu rombongan melihat semua. Perjalanan di malam hari adalah perjalanan yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi karena suasana yang gelap, dimana para pendaki biasanya hanya mengandalkan cahaya senter atau headlamp sebagai penerang dalam perjalanan untuk melihat medan yang akan dilalui. Namun, tidak jarang hal ini membuat pendaki kelelahan, sehingga konsentrasi menurun dan pikiran kosong, saat inilah biasanya menjadi celah diganggu oleh makhluk astral. Oleh karena itu, disarankan saat mendaki, pikiran tidak boleh kosong dan juga tidak banyak mengeluh. Jika memang dirasa capek, sebaiknya istirahat sejenak kemudian melanjutkan perjalanan.

 

2. Kesurupan atau Kerasukan


Gangguan lain yang biasanya terjadi di gunung adalah kesurupan atau kerasukan. Kesurupan atau kerasukan biasanya terjadi karena salah satu dari team atau rombongan pendaki ada yang melakukan kesalahan atau hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan di gunung. Sebagai contoh membuang sampah sembarangan. Pada dasarnya membuang sampah sembarangan memang tidak dianjurkan, terlebih di gunung. Selain merusak alam, terkadang ini menjadi salah satu penyebab dari terjadinya kesurupan, apalagi sampah itu bersifat pribadi, seperti membuang pembalut di gunung. Kegiatan yang bersifat merusak alam lain juga bisa menjadi pokok permasalan kesurupan ini, seperti memetik bunga atau merusak pohon atau bahkan membawa pulang benda yang ditemukan dalam perjalanan. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa turun sampah dan tidak merusak alam atau membawa barang yang ditemukan di gunung.

 

3. Mencium Aroma 

Kejadian lain yang banyak dialami oleh pendaki adalah mencium aroma tertentu, bisa aroma wangi maupun aroma tidak sedap seperti bau busuk. Namun aroma ini bersifat menyengat dan tidak jarang mengikuti setiap langkah pendaki sampai pada titik tertentu. Ada yang berpendapat jika mencium aroma wangi, seperti kembang artinya baik. sebaliknya, jika mencium aroma bau busuk yang menyengat, bisa jadi itu merupakan pertanda buruk.

 

4. Suara Tak Dikenal

Tidak jarang dalam perjalanan mendaki mendengar suara yang tergolong aneh, seperti saura tangisan dan musik gamelan. Terlebih sura itu muncul di malam hari, maka perlu diwaspadai apakah sumber suara tersebut berasal dari manusia atau bukan. Selain itu, tidak jarang juga mendengar suara minta tolong, atau seseorang memanggil namanu. Jika hal ini terjadi, jangan buru-buru untuk menjawab panggilan atau permintaan tolong, alangkah baiknya memastikan terlebih dahulu sumber suara, apakah itu benar manusia atau bukan, apakah dia benar teman kita atau bukan. Biasanya anjuran yang diberikan ketika kita ragu, sebaiknya mengabaikan suara tersebut.

 

5. Bertemu Manusia Jadi-Jadian

pixabay.com/Free-Photos
Hal yang perlu diwaspadai ketika berada di gunung adalah saat kita bertemu orang asing atau bahkan orang yang mirip dengan teman dalam satu rombongan kita, karena belum tentu orang yang kita temui adalah benar-benar manusia, mungkin saja itu manusia jadi-jadian atau hanya menyerupai manusia. Terlebih ketika kita sudah terpisah dengan rombongan, sebaiknya buatlah kode yang disepakati untuk meyakinkan bahwa orang yang kita temui adalah teman satu rombongan. Selain itu, banyak peristiwa di gunung dimana pendaki bertemu dengan sosok yang menyerupai manusia dan mereka dapat berkomunikasi layaknya manusia pada umumnya. Biasanya mereka menyampaikan pesan tertentu kepada pendaki, setelah itu menghilang entah kemana seperti tertutup kabut tebal. Bahkan ada sebuah peristiwa dimana pendaki bertemu dengan sosok yang ternyata sudah dinyatakan hilang bertahun-tahun namun ia meninggalkan carier, setelah carier itu diantarkan ke rumahnya, ibunya pun kaget dan menunjukkan makam di belakang rumah sebagai simbol atas menghilangnya sang anak.
Pada dasarnya, setiap gunung memiliki cerita mistis yang mungkin sama mungkin juga berbeda. Namun, yang terpenting adalah etika sebagai seorang pendaki yang harus diterapkan dalam perjalanan menuju puncak. Dimana kita harus saling menghormati terhadap alam dan seisinya. Selain itu, gunung juga mengajarkan kita pentingnya untuk mengingat Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Karena apapun itu bisa terjadi di atas gunung tanpa pandang bulu, baik yang sudah profesional maupun yang masih pemula.
Share juga ceritamu di kolom komentar ya...



No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]