merubah dunia lewat kata

Full width home advertisement

Life

Bayi

Post Page Advertisement [Top]

Tanda-tanda Speech Delay dan Cara Mengatasinya, Jangan Sampai Terambat!

Tanda-tanda Speech Delay dan Cara Mengatasinya, Jangan Sampai Terambat!
Speech Delay atau keterlambatan bicara merupakan salah satu gangguan tumbuh kembang pada anak. Terkadang orang tua tidak menyadari bahwa anaknya mengalami speech delay. Masih banyak orang tua yang menganggap bahwa anak belum bisa bicara itu hal yang wajar yang suatu saat nanti mereka akan bisa bicara. Padahal jika hal ini dibiarkan, tumbuh kembang anak akan terganggu terutama dalam hal komunikasi. Speech delay ini bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adaah penggunaan gadget atau TV yang berlebihan serta kurangnya stimulasi orang tua dalam mengajak anak berkomunikasi. Pada dasarnya, speech delay ini bisa diketahui dari tanda-tanda yang ditunjukan oleh anak sesuai usia, yuk kenali tanda-tanda speech delay dan cara mengatasinya. Berikut ini tanda-tanda speech delay sesuai usia:


Usia 12 - 18 bulan

Jika pada usia ini anak beum bisa mengucapkan satu kata pun, maka orang tua harus mulai waspada. Selain itu, jika anak belum bisa merespon ketika diajak bicara atau dipanggil namanya, maka ini bisa menjadi salah satu tanda speech delay, karena pada usia ini anak seharusnya sudah menguasai beberapa kosa kata atau menirukan apa yang dikatakan oleh orang lain, serta mengenali beberapa nama bahkan perintah yang sederhana. Umumnya, ketika usia dibawah 1 tahun anak sudah mulai mengoceh dan menyebutkan beberapa kata sederhana, seperti makan, minum, ibu, ayah dan juga bisa memahami ketika dipanggil namanya.

Usia 24 bulan

Selanjutnya, jika di usia 2 tahun anak masih belum mengucapkan satu katapun atau masih sedikit kosakatanya serta berkomunikasi dengan menggumam atau menunjuk-nunjuk apa yang diinginkan, bisa jadi ini merupakan saah satu tanda anak mengalami speech delay. Apabia hal ini dibiarkan, maka kosakata yang sudah dipelajari bisa hilang dan menyebabkan anak menjadi pendiam.

Usia 30 bulan

Pada usia ini, anak seharusnya sudah mampu menguasai kalimat sederhana dan kosakatanya pun sudah banyak. Sebaiknya, sebagai orang tua mencoba menghitung berapa kosakata yang sudah dikuasai anak, berapa kata yang jelas dipahami dan belum jelas dipadami serta bagaimana komunikasinya, apakah sudah mampu memahami perintah sederhana atau belum.

Usia 3 tahun

Anak usia 3 tahun umumnya sudah mampu diajak komunikasi dan mampu mengenali rasa serta bercerita walaupun belum lancar. Di usia ini kosakata anak sudah sangat banyak dan bisa dipahami oleh orang lain. Selain itu, anak juga mampu mengenali warna, benda-benda di sekitar serta orang-orang disekitar, bahkan beberapa anak sudah mampu mengenali huruf, angka dan bernyanyi.

Berikut ini beberapa tips untuk mengatasi speech delay:

1. Kurangi Distraksi

Langkah awal untuh mencegah speech delay bisa dilakukan dengan cara mengurangi distraksi atau hal-hal yang selama ini menganggu komunikasi anak, seperti televisi dan gadget. Jika anak sering melihat tayangan televisi atau gadget namun terkesan diam atau bahkan mengikuti bahasa yang tidak mudah dipahami, maka sudah saatnya untuk mengurangi atau menghentikan aktivitas screeen time ini. Stop anak menonton televisi ataupun gadget dan mulailah aktivitas bermain tradisional.

2. Stimulasi

Langkah selanjutnya adalah stimulasi, latih anak untuk berbicara kata per kata. Sebaiknya gunakan satu bahasa agar anak lebih mudah memahami. Disini peran orangtua dan lingkungan sangat berpengaruh dalam memberikan stimulasi pada anak. Jika biasanya Anda cuek, maka saat ini peranan Anda akan sangat membantu anak untuk bisa berbicara. Ada banyak cara dalam menstimulasi anak untuk berbicara, bisa dilakukan saat bermain ataupun aktivitas lainnya. Disini orangtua dituntut untuk lebih cerewet, misal saat bermain menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar atau menyebutkan kata kerja apa yang sedang dilakukan. Selain itu, ibu juga bisa mengajari anak untuk bernyanyi bersama, dengan bernyanyi tentunya anak akan belajar banyak kosakata.

3. Konsultasi

Langkah terakhir adalah konsultasi. Hal ini dilakukan ketika dua hal di atas sudah dilakukan namun beum menunjukkan hasil atau hasinya kurang signifikan, maka sebaiknya Anda memeriksakan anak Anda ke ahlinya, yaitu dokter spesialis anak sub tumbuh kembang. Disana anak akan mengikuti terapi wicara dan beberapa tes lainnya. Untuk hasilnya tergantung peranan orang tua dan anak serta jika sudah mengikuti terapi sebaiknya didukung dengan stimulasi di rumah sehingga prosesnya bisa berjalan lebih cepat.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]